Kiss The Rain

Image

Tittle               : Kiss The Rain

Author             : D.M.

Cast                 : Kim Myungsoo

Bang Minah

Summary :

Minah POV

Kehilangan seorang yang dicintai itu begitu menyakitkan. Air mata ini tidak pernah absen untuk jatuh, setiap aku memainkan lagu itu aku jadi ingat sosok dirimu.  Bagaimana kabarmu sekarang? Apa kamu makan dengan baik? Apa kah rasa sayangmu masih sama seperti dulu yang pernah kau ucapkan pada ku?

Kim Myungsoo, aku merindukanmu..

Minah POV

Aku terbangun di Pagi hari dengan begitu semangat. Aku tidak sabar untuk menjalani hari ini. Tidak seperti biasanya, karena hari ini adalah hari special ku bersama namja yang aku sayangi di dunia ini Kim Myungsoo. Hihihi, Hari ini tepat tanggal 12 September, itu berarti aku dengan dia tepat 2 tahun berpacaran. Aku tidak menyangka hubungan kami bakal sejauh ini, dan aku harap kami akan meneruskan hubungan ini selamanya.

Hal pertama yang aku lakukan ketika bangun tidur adalah menyapa kekasihku itu. Aku ambil handphone dimeja samping tempat tidurku, dan langsung mengirimkan kata-kata indah untuk membuatnya semangat, kkk.

*text to : Myungsoo Oppa*

Good Morning my sweetie pie, Wake up ppali !! Happy 2nd Year anniv sayang :*

Namun, setelah beberapa lama aku menunggu tidak ada balasan darinya juga. Aku mulai curiga, apa dia masih tertidur ? Padahal hari ini kami ada ulangan, tsk. Aku putuskan untuk mengirim pesan lagi.

*text to : Myungsoo Oppa*

YA !!! Kau masih tidur??? Hari ini kita ada ulangan, Ppali Ireona !!!

Dibalas…

*text to : Minah*

Sayang, maaf ya hari ini aku gak bisa masuk. Jadi aku gak jemput kamu, bisa jalan sendiri kan? Happy 2nd Anniversary too my Cutie pie :*

“Hanya ini??? Dia  tidak ada romantis-romantisnya sama sekali”. Gerutuku

*text to : Myungsoo Oppa*

Kenapa? Oppa sakit? Oke, gwaenchana ^^.  (Mencoba bersikap biasa).

Karena jam sudah menunjukkan hampir jam 7, aku segera bergegas kekamar mandi dan mempercantik diri. Setelah selesai, aku segera menuju meja makan, dan aku sangat terkejut, dengan adanya sebuah kue tart bertuliskan “Happy 2nd Year Anniversary my Cutie pie” dan disebelahnya ada sebuah boneka Hello Kitty berwarna pink dan sangat lucu.

“Happy 2nd Year anniversary my Cutie pie. I love you till my last breath, Saranghae Saranghae, chu~ and this is for you too”, kata seseorang memberikan aku backhug, sebuah ciuman manis dipipi sebelah kiriku dan sebuah bunga mawar berwarna pink. Otomatis aku pun dapat mengenali siapa itu, haha. Dia adalah Kim Myungsoo.

“Oppa..”, fell so speechless.

“Wae, hm? Sorry, aku bohong sebelumnya”, katanya sambil memberikan sebuah ciuman kilat ke bibirku.

“A..ani, gwaenchana, aku suka ini. Heung..gomawo Oppa..nado saranghae, jeongmal saranghae”, Kata ku sambil meneteskan air mata bahagia. Aku merasa sangat beruntung bisa mendapatkan pacar seperti Myungsoo Oppa.

“Hey..Ulljjima”, kata Myungsoo oppa sambil mengelap air mata ku. Namun aku tetap menangis, sambil memeluknya erat. Aku merasa tidak ingin melepas pelukan ini, pelukan hangat darinya, aku seakan tidak ingin semua ini berakhir. Melihat aku yang masih terus menangis, Myungsoo oppa pun mencium bibirku dengan sangat lembut, penuh kasih sayang, seakan tidak ingin melukai ku. Aku pun menikmati ciumannya yang semakin lama semakin dalam.

“Kalian tidak seharusnya melakukan ini dirumah !”, kata seseorang yang membuat kami berdua kaget dan langsung melepaskan ciuman kami.

“Eo..Eomma..”, kataku sedikit malu.

“Kalian ini, cepat berangkat kesekolah, lanjutkan itu disana saja”, kata Eomma ku sambil mencubit kecil perut Myungsoo oppa. Aku yang melihatnya hanya terkekeh.

“A…Aw..ne, eomoni. Hahah. Kami berangkat dulu”, kata Myungsoo oppa. Lol, I can see his face turn pink, aish this namja jinjja neomeo kwiyeowo.

Kami pun berangkat kesekolah dengan sedikit terburu-buru, karena sebentar lagi pelajaran akan dimulai.

Sesampainya disekolah kami pun menuju kelas masing-masing. Maklum saja, kami memang berbeda kelas bahkan berbeda tingkat. Myungsoo oppa adalah murid kelas 12 yang sangat dikagumi di sekolah kami. Siapa yang tidak mengaggumi dia, kepintarannya dan kepiawayannya bermain alat musik membuat gadis-gadis disekolah ini berlomba-lomba mendekatinya. Aku beruntung bisa menjadi seseorang yang special untuknya.

*flashback

Aku menyukai Myungsoo oppa sejak jamannya kami masih satu sekolah di SMP. Dia adalah kakak tingkat ku. Aku mengenalnya karena kami sama-sama menyukai INFINITE, dan kami selalu menonton konser INFINITE bersama-sama. Dia adalah type orang yang sebenarnya peka terhadap perasaan seseorang, tetapi dia lebih memilih untuk berpura-pura tidak tahu agar tidak menyakiti perasaan wanita-wanita yang menyukainya. Satu-satunya saingan terberatku adalah Naeun.

Dia adalah teman sekelasku dari SMP bahkan hingga sekarang. Dia sangat menyukai Myungsoo oppa, sampai akhirnya dia mengerahkan segala cara agar merebut hati Myungsoo. Tapi usahanya sia-sia, karena ternyata Myungsoo oppa menyukai aku. Dan kami pun memutuskan untuk berpacaran diam-diam saat dia memasuki SMA dan aku masih SMP, hingga sekarang.

*flashback end

Jam Istirahat

Aku berjalan-jalan dilorong sekolah bersama teman baikku, Eunji. Rencanya kami ingi pergi ke kantin.

“Min, itu Myungsoo oppa”,  kata Eunji saat menunjuk Myungsoo berjalan ke arah perpustakaan.

“Oh iya, aku kesana dulu ya. Kamu duluan aja”, kata ku lalu segera berlali mengejar Myungsoo.

“Ah, kebiasaan kalo ada pacarnya aku dilupain”, omel Eunji.

“MIAAN !!”, kata ku sambil berlali.

Aku juga masuk keperpustakaan, namun sosok yang aku cari belum terlihat batang hidungya. Saat aku cari satu demi satu lorong yang kiri kanannya bertumpukkan buku-buku, akhirnya aku menemukan orang yang aku cari. Aku diam-diam mengintip apa yang sedang iya baca.

“Itu buku apa?”, tanyaku langsung yang membuat Myungsoo oppa kaget dan gugup, dan dengan segera ia menyimpan kembali sebuah buku yang ada tulisan “FRANCE (Perancis)” nya itu.

“Bukan apa-apa, cuma buku kok sayang. Kamu ngapain disini, hm?”, tanya Myungsoo oppa.

“Aku kangen..”, kata ku dengan nada manja

“Aish this kiddo, tadi pagi juga baru ketemu”, kata Myungsoo oppa sambil mengacak-acak pelan rambutku.

“Emang gak boleh?”

“Boleh kok sayang, boleh banget malah. Hahah. Kamu udah makan, hm?”

“Belum, kamu?”

“Yaudah yuk makan bareng !”, ajak Myungsoo oppa, disusul dengan sebuah ciuman kilat di dahiku.

*Minah POV End

*Myungsoo POV

Aku kaget ketika Minah tiba-tiba berada dibelakangku saat aku sedang membaca sebuah buku yang berisikan tentang hal-hal tentang Perancis. Apa dia membacanya, tapi aku rasa tidak, dan mudah-mudahan tidak. Aku bingung, aku harus bagaimana. Aku tidak mungkin membicarakan hal ini dengan Minah, karena hari ini adalah hari special kami. Aku tidak mau menghancurkan kebahagiannya hanya karena hal seperti ini. Tapi, aku harus megatakannya, karena waktu ku di Korea 8 hari lagi.

Aku harus pergi dan pindah ke Perancis untuk meneruskan impianku menjadi seorang pianis terkenal. Dan, inilah waktunya. Memang tidak tepat, tapi aku harus memilih sebuah prioritas. Bukan berarti aku mengabaikan Minah, aku sayang padanya tapi aku tidak mau menyakitinya.

Aku berencana mengajak Minah makan direstoran malam ini. Aku akan menyiapkan hal-hal special yang tidak terlupakan untuknya. Aku berjanji, aku akan buat hari yang tersisa ini cukup untuk kita habiskan berdua.

“Sayang, nanti malam kamu dandan yang cantik ya, aku punya kejutan buat kamu”, kataku disela-sela makan kami.

“Hm, kejutan? Apa ? Apa?”, kata Minah excited. Aku bisa melihat wajahnya yang begitu bahagia.

“Kalau aku kasih tahu ya bukan kejutan dong sayang. Pokoknya kanu harus dandan yang cantik ya nanti malam, aku jemput jam 7, ok?”.

“Hm..okidoki booss! , hahah”.

07 PM at Minah House

Aku sudah berdiri di depan rumah bidadari pujaan hatiku, aku tidak sabar melihatnya malam ini, pasti dia akan terlihat sangat cantik. Benar saja, saat dia membukakan pintunya untukku, aku sangat takjub dengan kecantikannya, yang semakin hari semakin membuat ku lupa bahwa dia adalah seorang manusia, bukan malaikat, hahah.

“Sudah siap untuk berkencan dengan Pangeran ganteng ini, Minah-ssi ?”, kata ku sembari mencium tangannya ala-ala Jack mencium tangan Rose di depan jam besar di fil Titanic.

“Ne, Myungsoo-nim”, jawabnya sambil tersipu malu. Aigoo, lihat wajahnya berubah menjadi pink, sangat menggemaskan dan membuat ku ingin menciumnya.

“Ok, kajja !”

*Myungsoo POV End

*Minah POV

Aku memoles wajah ku dengan blush on berwarna pink natural agar terlihat tidak too much, sambil memandang wajah ku di depan cermin dan berimaginasi kemana Myungsoo oppa akan membawa ku malam ini. Ini memang bukan pertama kalinya aku berkencan dengannya, tapi rasanya hari ini sangat beda sekali.

“Aku rasa itu dia. Aku tidak mau membuatnya menungguku terlalu lama”, gumamku saat mendengar suara bel rumah ku berbunyi. Aku langsung menuju lantai bawah dan menemui Pangeran ku, Kim Myungsoo.

Oh Gosh ! Dia begitu tampan. Semakin hari dia semakin membuat ku gila. Tingkah laku dan ketampanannya membuat aku menjadi gila. Dia mencium tanganku, aku pun tidak kuasa menyembunyikan wajah ku yang aku rasa saat ini sudah berubah menjadi pink. Omona ! Aku malu sekali.

“Ok, kajja !”, ajaknya dan aku hanya mengangguk.

*Minah POV End

*Author POV

Myungsoo melajukan kendaraannya ke arah sebuah restoran Perancis mewah di daerah Seoul.

“Kenapa kamu membawa ku kesini?”, tanya Minah.

“Sekali-kali, tidak apa-apa kan? Ayo masuk”, ajak Myungsoo sembari menggandeng tangan pujaan hatinya itu.

Mereka disambut dengan ramah oleh pelayan-pelayan yang ada di restoran tersebut. Dengan alunan musik klasik yang keluar dari piano yang dimainkan seseorang pianis diatas panggung di dalam restoran, mereka menikmati makan-makanan yang terlihat begitu mewah.

“Mau kemana?”, tanya Minah. Karena Myungsoo tiba-tiba berdiri.

“Aku ingin memaikan sebuah lagu untukmu, Bang Minah”, jawab Myungsoo dengan senyum angelic handalannya.

“M..mwo?”, kata Minah speechless dan dijawab dengan ciuman kilat dibibir Minah.

Myungsoo sebelumnya memang sudah mengatur semua ini untuk gadis special di hatinya. Dia rela menyisihkan uang jajannya demi menyewa meja dan beberapa fasilitas yang ada di dalam restoran tersebut. Sebenarnya Myungsoo adalah anak pengusaha kaya di Korea Selatan, tetapi dia sangat low profile sehingga dia lebih memilih menyisihkan uangnya daripada meminta bantuan orang tuanya.

Diatas panggung Myungsoo mulai memainkan jari-jari nya diatas not not piano yang berbunyi nyaring. Dia memainkan sebuah lagu karangan Yiruma berjudul Kiss The Rain. Lagu ini seperti mencurahkan isi hati Myungsoo yang sebentar lagi akan pergi meninggalkan Minah untuk beberapa waktu. Minah memang tidak mengerti maksud Myungsoo membawakan lagu itu karena ini pertama kalinya Minah mendengar lagu itu.

Minah pun terharu dan meneteskan air matanya saat Myungsoo sudah menyelesaikan permainannya.

“Saya membawakan alunan lagu yang begitu cantik tadi untuk gadis paling cantik di dunia ini. Dia adalah gadis yang sangat saya sayangi, gadis lucu, pencemburu, tukang ngambek, anggun, yang membuat saya begitu berterimakasih kepada Tuhan karena telah mempertemukan saya dengannya. Gadis itu adalah, gadis yang sedang dengan dress pink, dengan rambut terurai indahnya yang duduk di sebelah sana”, kata Myungsoo sembari menunjuk ke arah di mana Minah sedang duduk, dan seisi ruangan itu pun sontak melihat ke Minah dan tersenyum memberikan applouse. Terlihat dari segala sisi memandang banyak wanita-wanita yang iri dengan Minah karena mempunyai pacar se romantis Kim Myungsoo.

“Oppa..”, kata Minah yang tak kuasa menahan air matanya. Myungsoo yang melihat hal itu langsung mendekati gadisnya itu dan memberikan ciuman hangat dibibir Minah, lalu memeluknya dengan erat. Myungsoo pun sebenarnya ingin menangis, tetapi dia tidak boleh menunjukkan hal itu, dia harus kuat demi gadisnya.

“Aku punya sesuatu untuk kamu, close your eyes”, kata Myungsoo sembari mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya.

“Now, open your eyes”.

Minah pun semakin berkaca-kaca melihat apa yang Myungsoo berikan untuknya. Sebuah cincin emas putih dengan batu saphire berwarna biru sebagai matanya.

“Ijinkan saya memasang cincin ini dijari manis wanita yang paling saya sayangi”, kata Myungsoo sambil memasukan cincin itu ke jari manis Minah.

“Hm, cantik . Seperti yang pakai  cincin ini”, kata Myungsoo lagi dengan mencium tangan Minah.

“Gomawo, jeongmal gomawo Oppa”, kata Minah dan dengan erat memeluk Myungsoo.

Malam itu terasa sangat indah bagi mereka berdua. Minah sangat beruntung mempunyai pacar baik, pengertian, romantis seperti Myungsoo. Myungsoo pun juga demikian. Mereka berdua sama-sama berharap bahwa hubungan ini akan berjalan lama, tapi kenyataan berkata lain.

Seminggu setelah kejadian malam itu, sifat Myungsoo menjadi berubah. Dia menjadi laki-laki yang dingin dan seolah tidak peduli dengan Minah. Minah merasa bingung, karena dia tidak tahu salah dia dimana tetapi tiba-tiba Myungsoo bertindak aneh. Myungsoo tidak lagi menghubunginya jika tidak Minah duluan yang menghubungi, menghindari bertemu Minah, dan berkata hanya secukupnya saja.

Hati Minah sakit, kenapa laki-laki yang dicintainya berubah, “Apa dia sudah tidak sayang lagi padaku”, kata-kata itulah yang setiap hari mengisi kepala Minah.

“Oppa, kita harus bicara”, kata Minah saat menemui Myungsoo dikelasnya.

“Bicara saja”, jawab Myungsoo dingin.

“Tidak disini”.

“Lalu?”.

*Author POV End

*Minah POV

Aku langsung menarik tangannya ke taman dibelakang sekolah. Taman dimana kami sering menghabiskan waktu bersama disekolah. Waktu sebelum dia menjadi aneh kepadaku.

“Ada apa?”, tanya Myungsoo oppa dengan  dingin.

“Apa salahku?”, tanyaku.

“Maksudnya?”.

“Kenapa oppa dingin sama aku. Aku salah apa?”, tanyaku lagi sambil menahan air mataku.

“Dingin? Biasa aja. Itu hanya perasaanmu”, jawab Myungsoo oppa yang seolah tidak peduli lagi dengan ku.

“Karena aku menggunakan perasaan jadi aku tahu oppa akhir-akhir ini menghindari aku. Setiap aku mengatakan 10 kata, oppa hanya menjawab 2 kata. Sudah seminggu seperti itu, aku awalnya diam karena mungkin oppa ada masalah sendiri yang tidak ingin aku ketahui. Aku sakit, hati ini sakit oppa..”, kataku sembari menangis. Aku menangis dengan keras, aku tuangkan semua rasa sakit yang aku alami, agar dia paham seberapa sakitnya seorang kekasih bila tidak dianggap.

“Bel masuk, lebih baik kita masuk sekarang. Sampai ketemu nanti”, ucap Myungsoo oppa yang langsung pergi begitu saja tanpa memperdulikan aku yang menangis. Mana ciuman hangat yang biasa dia berikan untukku saat aku menangis, mana pelukan itu, mana ?.

*Minah POV End

*Myungsoo POV

Minah tiba-tiba masuk kekelasku dan mengajakku untuk berbicara. Aku tahu kejadian seperti ini akan terjadi. Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Pasti dia akan menangis didepanku. Aku harus bisa, aku harus bisa menahan rasa ini. Aku hanya tidak ingin melihat dia sedih karena besok adalah hari dimana aku akan meninggalkan dia.

Minah membawaku ke taman dimana kita sering menghabiskan waktu berdua. Melihat taman ini, aku jadi mengingat kejadian-kejadian dimasa lalu dengan dirinya. Minah mulai menanyakan hal-hal yang sudah aku duga, dan dia mulai menangis. Dia menangis…

Tuhan, ingin sekali rasanya aku mencium bibirnya seperti biasa yang aku lakukan untuk menenangkan tangisannya, aku ingin memeluknya dengan erat dan tidak ingin melepaskannya, aku ingin menjadi orang yang selalu menghapus air mata kesedihannya dan  mengganti dengan kebahagian. Tapi untuk saat ini aku sudah tidak bisa, aku tidak bisa berada disisinya terus menerus. Aku ingin membuatnya terbiasa tanpa kehadiran ku.

“Bel masuk, lebih baik kita masuk sekarang. Sampai ketemu nanti”, ucapku saat mendengar bel masuk berbunyi dan meninggalkan dia begitu saja. Sakit rasanya jika kamu harus berpura-pura tidak peduli dengan orang yang kamu sayangi. Setelah beberapa langkah, aku berhenti sejenak untuk menghapus air mataku yang juga terjatuh saat meninggalkannya.

“Minah, mianhae..jeongmal mianhae”

*Myungsoo POV End

*Author POV

Minah sama sekali tidak mengetahui apa yang terjadi. Keesokan harinya Minah berangkat kesekolah dengan semangat yang masih di ujung jempol kakinya. Ibu Minah sering menanyakan, kenapa Myungsoo jarang main kerumah dan mengajak Minah jalan. Minah hanya menjawab dengan senyum terpaksa.

Sesampainya disekolah, Minah duduk dengan lemas. Benar-benar bukan hari yang bergairah untuk Minah. Eunji yang melihat Minah berada dikelas kaget, dia kira Minah bersama dengan Myungsoo.

“Ya, Minah. Kamu gak sama Myungsoo?”, tanya Eunji.

“Tidak”, jawab Minah lemas.

“Kenapa? Bukankah ini hari terakhir kalian bertemu ? Apa kau sudah putus dengannya?”

“Maksudmu terakhir?”, tanya Minah kaget.

“YAK !!! Kamu ini kan pacarnya, masa tidak tahu. Jangan bilang memang kamu tidak tahu?”, kata Eunji dan Minah hanya menggelengkan kepalanya.

“Aish, Jinjja ! Babo..!Hari ini Myungsoo akan pergi ke Perancis untuk mengejar impiannya menjadi pianis. Masa kau tidak tahu, serius tidak tahu?”, kata Eunji terheran-heran.

“M..mwo..Perancis?”, tanya Minah shock. Eunji hanya mengangguk.

“Kapan dia akan berangkat?”

(melihat kearah jam) “20 Menit lagi”, Jawab Eunji.

Minah yang terhenyak sebentar langsung bergegas menyusul Myungsoo ke bandara, tanpa menghiraukan teriakan Eunji. Minah kebingungan, dia tidak tahu harus pergi kemana. Sampai tiba-tiba ada suara pemberitahuan bahwa pesawat menuju Perancis akan berangkat dalam waktu 5 menit lagi.

Minah berlari kesana kemari, bertanya dengan orang-orang sampai akhirnya dia tahu bahwa dirinya sudah telat. Pesawat yang ia kejar sudah lepas landas tepat dimana dia mengetahui keberadaan pesawat yang didalamnya ada seorang yang amat dia sayangi. Minah menangis sejadi-jadinya di bandara tanpa menghiraukan orang-orang yang melihatnya.

“Oppa…dorawa..”

*Author POV End

*Minah POV

Aku berlari kesana-kemari untuk mencari pesawat itu, tapi aku telat, pesawat itu telah lepas landas. Aku tidak bisa menahan rasa sakit yang amat sangat yang menyerang dadaku. Nafasku begitu sesak, aku hanya bisa menangis..menangis..dan menangis.

Aku menangis tanpa peduli orang-orang menganggap sebagai orang gila. Karena hanya satu yang aku pikirkan, Kim Myungsoo.

Kenapa..kenapa dia tega tidak memberitahuku sebelumya?

Kenapa dia tega meninggalkan ku begitu saja?

Kenapa dia tega membuat aku menangis seperti ini?

“Oppa..dorawa..”, kata-kata itu yang terus aku ucapkan sampai saat ini.

Aku merasakan seseorang memelukku, aku pikir itu Myungsoo oppa, tapi ternyata Eunji.

“Minah, mianhae..aku tidak memberitahu mu, mianhae..”, kata Eunji yang juga sambil menangis.

“Kenapa..kenapa kalian tega..”

“Ini semua permintaan Myungsoo oppa. Aku sebenarnya juga tidak tega, tapi…maafkan aku Minah..”.

*Cafe Bandara

“Dia akan kembali suatu saat nanti. Keputusan untuk kamu menunggu dia atau tidak itu semua di tanganmu. Yang jelas dia melakukan semua ini demi kebaikanmu juga. Terkahir dia menitipkan ini untukmu..”, kata Eunji sambil mengeluarkan kotak yang entahlah isinya apa.

“Apa ini?”, tanyaku.

“Aku juga tidak tahu, tapi dia minta kamu untuk membukanya dirumah”, kata Eunji.

*Rumah

Aku buka kotak pemberian Myungsoo oppa yang dia titipkan kepada Eunji. Ternyata isi kotak itu adalah beberapa foto kami berdua, boneka-boneka dan sebuah kepingan CD bertuliskan “Kiss The Rain”. Aku yang penasaran langsung memutar CD itu. Aku menangis sejadi-jadinya saat melihat isi CD itu.

CD itu berisi semua kenangan-kenangan kami yang direkan video, dengan backsound lagu yang dia mainkan saat kami berkencan beberapa waktu yang lalu. Dan aku baru mengerti kenapa dia memilih lagu tersebut, karena lagu tersebut adalah ungkapan hatinya saat itu.

“Oppa…wae…??”

“Oppa..ppali dorawa !”

“Oppa, Sarangahe…jeongmal sarangahe ..”.

***END***

Kiss The Rain – Yiruma

Whenever you need me

Kiss The Rain

Whenever I’m gone to loong

Kiss The Rain

If your lips

Feel lonely and thirsty

Kiss The Rain

Kiss The Rain

And Wait for the dawn

Keep in mind we’re under the same sky

And the nights….

As empty for me as for you

If you feel you can’t wait til morning

Kiss The Rain

 

*cc : http://www.youtube.com/watch?v=so6ExplQlaY

Love is FUNNY Things

Image

 

 

Tittle               : Love is FUNNY Things

Author            : D.M

Cast                :

  • Bang Minah
  • Kim Myungsoo
  • Lee Howon
  • Bang Yong Guk (Cameo)

Rate                : Romance

 

Sejak aku putus dengan Seongyeol, aku menjadi sosok yang pendiam. Entah kenapa sulit sekali untuk melupakan dia. Padahal hubungan kami tidak terbilang lama, hanya dua tahun..tapi aku merasa sudah sangat sayang padanya.

Aku menutup diriku dari apapun. Heartless? Ya, mungkin itu kata yang tepat menggambarkan diriku pada saat itu. Dan, aku akui menjadi heartless itu terkadang tidaklah buruk. Kamu bisa dengan tenang menjalani hidup mu, tanpa harus memikirkan hal-hal tidak penting seperti cinta.

Apa itu cinta? Itukah cinta? Hanya manis di awal, tapi sangat pahit diakhir. Buat apa bilang sayang kalau akhirnya ditinggalkan, hahah. Love is bulshit !.

Aku merasa baik sekali menjalani kehidupanku yang flat ini, sampai pada suatu saat perasaan ini muncul kembali. Perasaan yang sangat sangat aku benci, bahkan aku sempat mengucapkan sumpah serapah jika aku mengalami perasaan itu lagi.

 

 

 Jatuh cinta…

 

 

 

Aku jatuh cinta lagi. Seorang pemuda bernama Kim Myungsoo lah yang membuat ku seperti ini. Aku kembali menjadi orang bodoh yang lemah dan mengejar-ngejar cinta. Lucu? Sangat !Aku seperti menelan ludah ku sendiri, dan rasanya sangat tidak enak. How dare you Kim Myungsoo !!!

 

*author POV

 

Sinar matahari sukses menembus sebuah jendela ruangan yang dilapisi gorden cantik berwarna putih dan bermotif love berwana pink. Sinar matahari itu seakan membangunkan gadis cantik yang tengah terlelap tidur di kasurnya. Dengan perlahan gadis itu membuka matanya “Hm..sudah pagi, jam berapa ini”, seru gadis cantik itu pelan sambil melihat jam di handphone-nya. Tidak lupa, gadis cantik itu melakukan kegiatan rutin di pagi hari, mengupdate status twitternya dengan kata “JWU” (Just Wake UP). *anak muda -_-*.

Dengan langkah gontai (?), dia segera membersihkan dirinya dan mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang Indonesian Idol (?), pergi ke sekolah maksudnya. Gadis cantik berambut coklat kepirangan sebahu, berkulit putih susu itu memandang datar pada dirinya didepan cermin sambil memoles sedikit bedak ke wajahnya.

“MINAH-YA !!! PPALIWA !!!”, seru seseorang dari lantai bawah.

“Aigoo, sebentar lagi Oppa !!!”, jawab gadis bernama Minah itu sambil bergegas mengambil tasnya yang tergeletak di tempat tidur, lalu pergi.

“Dasar lelaki tua cerewet !”, gerutu Minah.

“YAK !!! Mworago?. Gezz..untung saja aku masih mau mengantarmu !”, Omel lelaki itu sambil menjitak kepala Minah.

“Aish..Sakit Oppa”, ringis Minah. Tanpa mempedulikan ringisan adiknya, orang itu langsung segera bergegas keluar, untuk bersiap mengantar adiknya itu.

“Bang Yong Guk ..pabo..pabo..pabo !”, ledek Minah, kepada Yong Guk yang tidak lain adalah kakak kandungnya itu.

 

*author POV

 

**School

*Minah POV

 

“Hey! Gadis cantik tidak baik bengong pagi-pagi begini”, sapa seseorang sambil mengacak-acak pelan rambutku.

“Aish,jangan lakukan itu Hoya”, omel ku pelan.

“Hahah..”. Seperti biasa, Hoya selalu menghancurkan khayalan ku dipagi hari.

“Huft”, desahku pelan ketika aku melihat sosok seseorang yang “dulu” sangat aku sayangi lewat didepanku dan memilih duduk di bangku belakang. Dingin..dia sangat dingin, bahkan melihatku pun dia tidak mau.

“Masih aja?”, tanya Hoya pelan.

“Diam kau !”, bentakku.

“Oke, I’ll shut up my mouth dear. Hahah”.

“Dasar gila, pergi sana !”, omel ku sambil memukul Hoya dengan buku yang ku pegang.

“Galaknya, pantas saja Sungyeol memutuskan mu, kau lebih galak dari anjing peliharaanmu, hahaha”, ringis Hoya sambil mengelus-elus kepalanya yang kesakitan.

Tidak beberapa lama Mr.Nam datang untuk memberikan pelajaran. Yes, time to focus now!. Eo, tunggu..ternyata dia datang dengan seseorang lelaki. “Pasti anak baru, wajahnya seperti Kim Bum, mungkin dia duplicate nya, hahah” ucapku geli dalam hati.

“Anak-anak, hari ini Bapak membawakan teman baru untuk kalian. Kim Myungsoo, silahkan perkenalkan dirimu didepan kelas”, kata Mr. Nam kepada sosok yang bernama Kim Myungsoo itu.

“Annyeong, Kim Myungsoo-imnida, aku sangat baru disini jadi mohon bimbingannya”, kata Myungsoo itu.

‘NE !!!”, jawab anak-anak penghuni kelas, dan mayoritas wanita yang menjawabnya. Aku bisa merasakan, wajah wanita wanita penghuni kelas ini, mereka pasti sudah banjir air liur melihat sosok lelaki ini. Dia tampan memang, tapi aku sama sekali tidak peduli dengan dia.

“Kalau begitu, kamu bisa duduk sekarang. Silahkan pilih saja, kau mau duduk dimana. Jangan terlalu banyak mikir, pelajaran akan segera dimulai”, celoteh Mr. Nam.

“Haha, ne arra! Gamsahamnida”, kata Myungsoo. Aku tidak sama sekali tidak peduli dengan dia, aku hanya peduli dengan buku yang sedari tadi aku coret-coret dengan gambar dan tulisan-tulisan absurd.

“Tempat ini kosong?”, tanya Myungsoo, sebenarnya padaku, tapi aku terlalu asyik dengan duniaku sendiri (?).

“Ehem. !! Apa tempat ini kosong?”, tanya Myungsoo lagi dengan nada yang sedikit lebih keras, dan sukses membuat ku kaget.

“Ah, ne. Ka..kau mau duduk disini”, tanya ku.

“Menurut mu?”, dengan dinginnya dia menjawab pertanyaanku, dan langsung duduk tanpa meminta persetujuannku.

Aku dapat mendengar dengan sangat jelas jeritan patah hati teman-teman perempuan sekelasku. Dan aku melihat sosok Sungyeol, wajahnya sama sekali tidak menunjukkan rasa peduli kepada ku lagi.

“Huft”, desah ku”

“Ada masalah? Kau tidak suka aku duduk disini…Bang Minah?”, katanya sambil melihat nametag yang aku gunakan.

 “Ah..tidak tidak, bukan begitu. Kau boleh duduk disini sesuka hatimu”, kataku sambil menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal. ‘Jutek sekali dia’, kata ku dalam hati.

Aku pikir, Myungsoo adalah anak yang sangat jutek, dan tidak bisa diajak bercanda, tapi aku salah ternyata dia sangat berbeda 180 derajat seperti yang aku bayangkan. Selama pelajaran di mulai, Myungsoo sangat aktif sekali bertanya. Dia juga mengajariku berbagai pelajaran yang aku tidak bisa. Ternyata dia baik, hahah. Aku kira dia sosok yang.

Hari-hari aku lewati didalam kelas bersama Myungsoo, ternyata dia juga sosok yang suka tebar pesona, dia tampan memang jadi wajarlah. Dia suka modusin banyak cewek, termasuk aku. Karena kelakuannya itu banyak cewek salah menafsirkan kebaikan dia, aku sering bertanya kenapa dia melakukan ini, dia hanya bilang “Aku hanya ingin menambah teman kok, tidak mau terlihat awkward aja, hahah”, dan aku mencoba untuk menganggap itu hal yang wajar (?) dan mewanti-wanti diri ku agar tidak jatuh cinta padanya.

 

****

 

Sebulan sudah Myungsoo berada disekolah ini, bukan waktu yang lama memang. Tapi aku sudah cukup dekat dengannya, bahkan bisa dibilang kami sangatlah dekat. Dia sering bercerita, kalau aku mirip mantan pacarnya dulu, dan itu cukup membuatku merasa geer. Kami saling bertukar pikiran, entah dalam pelajaran atau dalam kehidupan pribadi.

Mulai kesini, aku suka merasa cemburu jika dia dekat dengan wanita lain. Aku bukan lah tipe orang yang bisa memendam perasaan yang lama. Hampir tiga bulan mengenalnya, aku bisa merasakan kalau aku mulai menyayanginya. Akhirnya, aku beranikan diri untuk menyatakan perasaanku kepadanya, aku berjanji hanya menyatakan saja, tanpa peduli jawaban dia, memang aku tidak membutuhkan itu.

 

*On The Text*

To : Myungsoo

Hm, Myungsoo-ya ! Aku ingin jujur sesuatu kepadamu.

To : Minah.

Kamu mau bilang apa? Bilang aja J

To : Myungsoo

Aku rasa, aku menyukaimu.

To : Minah

Did you just confess your feeling to me?

To : Myungsoo

Yeah, what else? Kamu marah? Mian, aku cuma mau berkata jujur sama kamu. Entahlah, aku suka ngerasa jealous kalau kamu modusin wanita lain. Sorry, if I wrong L

To : Minah

Hm, jangan minta maaf. Aku enggak menyangka kalau kamu punya perasaan sama aku Minah. Maaf, jika sikapku membuat kamu sakit atau gimana, aku tidak seharusnya menggoda gadis lain juga.

To : Myungsoo

Mian, anggap aja aku enggak pernah berkata seperti itu ya J

To : Minah

Yeah, let’s pretend tidak ada sesuatu yang terjadi pada kita malam ini.

 

The last text, hahah sangat mampu membuatku menangis. Entah menangis karena apa, kebodohan mungkin?.

Setelah kejadian malam itu, semua kembali seperti semula. Aku dan Myungsoo tetap berteman baik, benar-benar melupakan kejadian malam itu.

Sejujurnya, aku galau. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, aku bingung, aku ingin menghindari perasaan ini lagi tetapi Myungsoo seolah memberikan harapan padaku, dia jadi lebih perhatian dari sebelumnya. Apa dia menyukai ku? Tapi kenapa dia seperti itu?

Aku menjadi lebih sering curhat ke Hoya akan hal ini, dia selalu memberikan masukan yang baik untukku, tapi hari ini aku meng “Iya” kan, besoknya aku ingkari.

 

*Minah POV End

 

**Minah House

*Author POV

Suara bel terdengar jelas dari ruang TV, Minah segera bergegas dan membukakan pintu yang ternyata itu adalah Hoya.

“Malam cantik”, sapa Hoya dengan senyum cerahnya seperti biasa.

“Hm, baguslah kau datang tepat waktu. Aku sedang butuh teman curhat, cepat masuk!”, kata Minah mempersilahkan Hoya masuk.

“Kita ke kamar aku aja ya?”, ajak Minah.

“Up to you”, jawab Hoya. Sambil mengikuti Minah kekamarnya.

Awalnya percakapan biasa saja, sampai tiba-tiba Minah menangis untuk kesekian kalinya di depan Hoya. Hoya segera memeluk erat Minah dan mencoba menenangkannya.

“Sudahlah, kamu gak perlu nangisin dia. Kalau dia memang cinta kamu, dia gak akan jadi pengecut seperti ini”, kata-kata Hoya sontak membuat Minah menangis sejadi-jadinya.

“Apa aku bodoh? Apa aku terlihat seperti wanita murahan yang mengejar-ngejar lelaki?”, tanya Minah sambil terisak.

“Kenapa berkata seperti itu? Semua orang berhak mendapatkan cintanya. Biarkan waktu yang menjawab semua”, kata Hoya yang terlihat sedikit marah dengan perkataan Minah tadi.

“Ani..aku bodoh”

“Tidak!”

“Aku bodoh…bodoh..bodoh..”

“MINAH-YA ! STOP IT !!!”, bentak Hoya dan membuat Minah kaget dan terdiam.

*Autor POV End

 

*Hoya POV

Aku segera datang kerumah Minah, ketika ia memintaku untuk datang. Walaupun aku sedang berlatih futsal dengan teman-temanku, tapi aku rela meninggalkan itu semua demi gadis yang aku cintai. Dia sedang membutuhkan ku, aku harus ada disana.

Sudah ku duga, dia pasti ingin membicarakan hal yang sama padaku. Membicarakan seseorang yang dia cintai, seseorang bernama Kim Myungsoo. Hahah, Ya..Lee Howon ! Kuat kah kau? Sanggup kah kau jika harus mendengarkan cerita gadis yang sangat kau cintai tentang lelaki yang dia cintai? Miris ! Memang.

“MINAH-YA ! STOP IT !!!”, bentakku, membuatnya kaget dan terdiam.

Aku tidak bisa, aku tidak bisa seperti ini, aku tidak tahan melihat gadis sayang aku cintai selalu meneteskan air mata didepanku. Air mata untuk orang lain.

“Don’t blame your self, percaya padaku, kamu pantas mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari Myungsoo. Berhenti menangis ku mohon ! Wajahmu tampak bengkak jika menangis”, canda ku untuk mencairkan suasana.

Ingin sekali aku mengeluarkan kata-kata “Tidakkah kau lihat aku? Aku yang tulus mencintai mu. Kenapa? Kenapa hanya Myungsoo yang kau lihat, pabo !”. Tapi, aku tidak bisa, aku tidak bisa merusak perasaannya dan merusak persahabatan ini.

Kamu terdiam cukup lama, entah apa yang ada dipikirannya aku tidak mampu membaca pikirannya, tapi satu hal yang pasti, dia memikirkan Kim Myungsoo.

Tak berapa lama, keheningan kami pun pecah ketika terdengar nada dering dari ponselnya, “Myungsoo”, seru Minah pelan, namun aku mampu mendengarnya dengan baik. “Mau apa dia?”, tanya ku dalam hati.

*Hoya POV End

 

*Author POV

 

Minah pun dengan segera mengangkat telfon dari pujaan hatinya itu, dan ajaib seketika itu juga expresinya berubah menjadi semringah. Entah apa yang dikatakan Myungsoo di telfon.

Melihat hal itu, Hoya merasa dirinya tidak diperlukan lagi dan memilih untuk pulang, tanpa meninggalkan sepatah kata pun untuk Minah, dan sepertinya Minah tidak peduli.

“Hoya, kenapa kamu begitu sangat bodoh !!!”, gerutu Hoya kesal sambil mengendarai mobilnya, tanpa dia sadari, dia pun meneteskan air matanya.

 

Besoknya di sekolah, lagi-lagi mereka melupakan kejadian yang terjadi semalam dan berperilaku seperti tidak terjadi apa-apa.

 

Jam istirahat tiba, kali ini Minah lebih memilih untuk berdiam dikelas. Karena iseng akhirnya dia membuka ponselnya dan berselancar ke media sosial twitter. Jari-jarinnya begitu lincah mengkursor layarnya terus kebawah, matanya hanya tertuju pada satu titik, ternyata dia sedang asik menstalking Myungsoo.

Tidak berapa lama, Minah merasakan dadanya sesak, matanya berkaca-kaca ketika melihat satu ‘status’ twitter Myungsoo “Do you love me? Like the way I love you?”, ucap Minah pelan. “Untuk siapa?” , batin Minah. Jarinya terus aktif membuka satu persatu profile gadis-gadis yang ada di timeline Myungsoo, sampai dia menemukan satu acc gadis bernama Jiyeon. “Jiyeon menyukai Myungsoo juga?”, katanya lagi.

“Hey, kenapa kamu disini? Aku mencarimu kemana-mana, ini aku bawakan makanan untukmu”, kata seseorang yang membuat aku kaget.

“Ah..ani, aku hanya sedang malas saja, eo? Terimakasih Myung, tapi aku sedang malas makan”, kata Minah kepada orang itu dan ternyata adalah Myungsoo. Jelas, bagaimana mungkin Minah nafsu makan, kalau dadanya terasa sesak, perih, seperti ditusuk ribuan pisau.

“Kau harus makan ! Aku tidak mau melihatmu sakit, aku suapin, ok?”, tawar Myungsoo.

“Ti..tidak usah”, tolak Minah.

“Ayolah..jangan menolak pemberianku”, kata Myungsoo terus memaksa. Akhirnya Minah pun mengangguk, tanda meng-iyakan.

“Good girl”, ucap Myungsoo senang.

 

Tanpa mereka sadari, Hoya sedang mengawasi mereka dari balik jendela. Hati Hoya begitu sakit melihat Minah begitu senang jika bersama Myungsoo, beda sekali jika bersama nya. Minah selalu menangis, menangisi Myungsoo.

 

“Woy !!! Ngapain ?”, ucap seseorang mengagetkan Hoya dan melihat apa yang sedang di lihat oleh Hoya.

“Minah? Lu suka dia?”, tanya orang itu lagi.

“Apaan sih Yeol, biasa aja gue”, jawab Hoya kepada Sungyeol.

“Yailah brom gak usah ditutup-tutupin, gak mungkin kan lu liatin si anak baru itu, haha. Dari gue jadian sama Minah, gue juga tau kali kalau lu suka dia, gebet lah sebelum lu nyesel untuk kedua kalinya”, kata Sungyeol. Hoya pun sempat terdiam sesaat, sampai akhirnya bel tanda masuk pun berbunyi.

 

Jam istirahat pun berakhir, dilanjutkan pelajaran hingga larut malam karena adanya mata pelajaran tambahan.

 

Myungsoo adalah sosok populer disekolah, meskipun ia tergolong murid baru, tapi pesonanya memang tidak ada yang mengalahkannya. Sudah lebih dari lima orang menyatakan cintanya kepada Myungsoo, namun selalu Myungsoo tolak dengan alasan yang sama “Tidak mau pacaran dulu”.

Dan dari hari ke hari, sifat Myungsoo ke Minah justru semakin menunjukan bahwa Myungsoo menyukai Minah. Dari segala bentuk perhatiannya, kata-kata dan bercandaannya. Minah pun menjadi semakin bingung, apa yang sebenarnya dirasakan Myungsoo kepada dirinya.

*Author POV End

 

*Minah POV

 

**Di Taman Sekolah

Aku tidak bisa terus-terusan seperti ini, aku merasa aku digantungin. Aku harus menyuruh dia tegas terhadap perasaannya.

“Myungsoo-ya, kenapa kau bersikap seperti ini?”, tanya ku padanya.

“Seperti ini bagaimana maksudmu?”, tanya nya balik kepadaku.

“Bersikap seolah-olah kamu suka sama aku”, kata ku.

“Hm..itu..”, jawab Myungsoo gugup.

“Kenapa kamu gak bisa tegas? Kamu kalau suka aku bilang, enggak juga bilang, jangan buat aku seperti ini, jangan siksa perasaanku”

Myungsoo hanya diam

 

“Myungsoo..”

 

Myungsoo masih terdiam

 

“Kim Myungsoo !!!”, bentak Minah.

“Oke Oke, aku akan tegas, tapi kamu siap untuk dengarnya?”, tanya Myungsoo kepadaku. Jujur aku sangat sangat tidak siap, feeling ku dia akan mengatakan hal yang buruk.

“Listen me first. Kamu orang yang baik, sangat baik bahkan untuk aku. Tapi setelah aku pikir-pikir, aku gak bisa sama kamu, bukan karena aku gak nyaman sama kamu atau apa, atau mungkin kamu nganggep aku pilih-pilih, tapi untuk saat ini, aku bener-bener gak bisa. Aku udah coba untuk suka sama kamu, tapi aku masih gak dapet feelnya. Maafin aku, aku gak bermaksud untuk PHP-in kamu, kamu boleh marah sama aku. Aku juga gak akan maksa kamu untuk menganggap hal ini gak pernah terjadi, kamu boleh benci sama aku. Maaf”.

#jleb kata-katanya langsung menusuk tepat ke jantungku, seolah jantung ku berhenti untuk beberapa detik. Sesak sekali rasanya, aku mencoba menahan air mataku agar tidak jatuh didepannya.

“Sudah?”, tanyaku sembari menstabilkan nafasku yang masih terasa sesak.

“Ya, you can hit me if you want”, jawabnya.

“Hahah, ya..it’s oke. Seenggaknya kamu udah bisa tegas, makasih ya dan gak perlu minta maaf, aku gak pernah maksa kamu buat suka sama aku, but would you give me a second chance?”, kataku. What’s the stupid !! How can I? Pabo…Minah.

“Sure, tapi aku gak janji sama kamu”, jawabnya.

“Oke”, kataku. Dan lagi-lagi kami berakhir seperti tidak terjadi apa-apa dengan kami.

 

**Minah House

Aku kembali menelfon Hoya, aku menangis ditelfon, menyuruh Hoya datang kerumahku, aku ingin mneceritakan semuanya kepada dia. Dan tidak menunggu lama Hoya pun sudah berada didepan rumah ku, aku pun menyuruhnya masuk.

Aku menangis sejadi-jadinya dengan apa yang aku katakan kepada Myungsoo tadi siang. Aku merasa bodoh, dan seperti biasa Hoya hanya menenangkan ku dan memberi beberapa masukan.

 

*Minah POV End

 

*Myungsoo POV in another place

Aku adalah orang paling jahat didunia ini, aku begitu banyak memberikan harapan pada gadis-gadis itu. Minah-ya, maafkan aku, aku benar-benar sudah mencoba untuk menyukaimu, tapi aku tetap tidak bisa. Sejujurnya, aku masih belum bisa melupakan mantan pacarku dulu, tapi aku tidak mungkin mengatakannya kepadamu, aku benar-benar minta maaf.

*Myungsoo POV End

*Author POV

Semenjak kejadian siang ditaman itu, Myungsoo dan Minah sama sekali tidak menjaga jarak mereka. Minah tetap berusaha agar dia bisa membuat Myungsoo jatuh cinta kepadanya. Dan tanpa ia sadari ia pun mulai melupakan Lee Seongyeol, sosok yang sempat membuat dia tidak percaya lagi dengan cinta.

Melihat hal itu Hoya pun bingung, sebenarnya apa yang ada dipikiran Myungsoo. Kenapa dia tega mempermainkan perasaan gadis yang sangat dia sayangi.

 

*Disebuah jalan dekat sekolah

 

“Myungsoo, bisakah kita bicara sebentar?”, ajak Hoya.

“Hm, sure. Ada apa?”, jawab Myungsoo santai.

“Sebenarnya apa yang ada dipikiranmu eo? Kau menyukai Minah atau tidak?”

“Aku suka atau tidak dengannya bukan urusanmu kan?”, sahut Myungsoo sewot.

“Tentu saja urusanku ! Kau tahu, hampir setiap malam dia menangis dihadapanku, dia menangis karena dirimu”.

“Apa? Kau serius?”, tanya Myungsoo tidak percaya.

“Menurutmu?, Untuk apa aku berbohong, tidak ada artinya. Aku hanya tidak sanggup melihat dia terus-terusan menangisi lelaki yang sama sekali tidak peduli dengannya”.

“Sorry? Apa maksudmu?”

“Kau sangat mengerti maksudku, Kim Myungsoo”, jawab Hoya sambil berlalu pergi meninggalkan Myungsoo yang masih tampak kebingungan dengan kata-katanya.

*Author POV end

 

*Hoya POV

Aku tidak tahan, aku rasa akulah yang harus menghentikan semua ini. Aku akan bicara tentang perasaanku yang sebenarnya kepada Minah, aku tidak boleh terlambat lagi. Dulu aku terlambat dari Seongyeol, sekarang? Tidak akan aku biarkan dia lepas begitu saja.

Diperjalanan ingin pulang, aku lihat Myungsoo didepanku, aku hentikan dia dan mulai menceritakan semuanya. Dia tampak kaget saat aku mengatakan hal itu, tapi aku tidak peduli, tujuanku adalah bertemu Minah sekarang juga.

Aku menemui Minah dirumahnya, dia hari ini tidak masuk sekolah katanya sedang sakit. Jadi aku membelikan beberapa buah-buahan segar untuknya.

Aku juga menyatakan perasaanku padanya, tidak peduli dengan apa jawaban dia nanti..

 

*Hoya POV End

 

*Myungsoo POV

“Minah menangis karena ku? Benarkah itu? Sejahat itukah aku menyakiti perasaan wanita?”, tanyaku pada diri sendiri. “You are so cruel Kim Myungsoo, Hahah”. Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus menemuinya sekarang juga. Tapi, apa yang harus aku katakan? Apa aku harus mencoba, mencoba untuk bersamanya? Yeah, kenapa tidak? Tidak ada salahnya kan untuk mencoba.

Segera aku berlari secepat mungkin, aku berlari untuk menemui seseorang yang ternyata sangat tulus mencintaiku. Aku berlari demi seorang Bang Minah.

“Akhirnya sampai”, lenguhku sambil mengatur nafasku agar kembali normal. Ku pencet bell rumahnya, dan dengan sabar menunggu seseorang membukakan pintunya untukkun, dan aku harap itu Minah.

Gotcha !!! Benar saja, sosok yang aku harapkan hadir didepan mataku. Aku langsung memeluknya erat, sangat erat seolah tidak ingin melepaskannya.

“Eo, Myungsoo-ya a..ada apa?”, tanya nya. Namun aku hanya diam, aku ingin mencoba apa yang dapat aku rasakan ketika aku memeluknya. Dan ternyata, sangatlah nyaman.

“Myungsoo, lepaskan aku ! Kamu kenapa?”, tanya nya lagi.

“Just shut up, and feel this”, jawabku sambil mengeratkan pelukanku. Dan akhrinya dia membalas pelukanku.

“Saranghae Bang Minah, nan jeongmal saranghae”, ucapku sambil melepaskan pelukanku padanya dan menatap wajah cantiknya.

“Maafkan aku, maafkan aku yang selama ini selalu membuat mu menangis. Maafkan aku yang tidak bisa memahami perasaanku sendiri, maafkan aku, maafkan aku membuatmu menunggu terlalu lama”, ucap ku lagi.

“Eung? Kim Myungsoo…”

“Wae, hm?”

“Mi..mian..a..aku, aku tidak bisa”, katanya dan sontak membuatku kaget.

“Wae? Bukankah kau mencintaiku?”, tanya ku kaget dengan perkataannya barusan.

“Memang, tapi itu sebelum aku menyadari bahwa aku salah. Aku salah mencintai kamu, dan mengabaikan seseorang yang dengan tulus mencintaiku”, katanya dan kulihat sosok yang aku kenal keluar dari dalam rumah.

“Hoya”, kataku tidak percaya.

“Iya, Hoya. Aku baru sadar kalau tidak seharusnya aku mengejar-ngejar kamu dan mengabaikan perasaannya. Dan aku baru sadar kalau dialah orang yang aku cintai, maafkan aku.

Mendengar pernyataannya aku pun langsung terdiam, aku tidak mampu berkata-kata lagi. Begini ternyata perasaan yang dirasakan Minah selama ini, sakit..sangat sakit. Aku memang pantas mendapatkannya. Dan setidaknya aku bisa mengambil pelajaran dari semua ini, jangan menyia-nyiakan orang yang benar-benar sayang kepadamu, atau kau akan menyesal seumur hidupmu.

 

END